Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem
informasi yang menangani segala sesuatu
yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem
informasi. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis
yang memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar bagi struktur,
operasi dan manajemen organisasi. Jenis pekerjaan dan tipe pekerja yang dominan
di Jaman Teknologi Informasi adalah otonomi dan wewenang yang lebih besar dalam
organisasi. Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer yaitu Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan untuk pengolahan
transaksi atau data, cukup user tersebut hanya dengan menginput data atau transaksi,
sehingga secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan bisa membuat informasi
Financial Report yang uptodate. Untuk menjaga agar system tersebut dapat diandalkan
dan dapat dipercaya, maka perlu Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
sehingga Financial Report menghasilkan informasi yang relevan, tepatwaktu, akurat,
lengkap dan merupakan rangkuman.
Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berinteraksi
yang dikoordinasikan untuk mencapai satu atau lebih tujuan bersama (Wilkinson).
Akuntansi seringkali disebut sebagai “languageofbusiness” atau bahasa bisnis. Menurut
Kieso dkk (2002), akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat
kejadian-kejadian ekonomi dalam sebuah organisasi serta mengkomunikasikannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Wilkinson, sistem akuntansi adalah sistem
yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengukur, mencatat, menjumlah
dan mengkomunikasikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sedangkan sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai kesatuan struktur yang
mempekerjakan sumber daya fisik dan komponen-komponennya. Untuk mengubah data-data
ekonomi menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh penggunanya. Menurut Kieso
dkk (2002), sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan dan memproses
data transaksi serta menyajikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sistem informasi berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin kompleks seiring
dengan perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem informasi
akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara kompetitif.
Prinsip Dasar
Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Kieso dkk (2002) Sistem informasi
akuntansi yang efisien dan efektif didasarkan pada prinsip-prinsip dasar beikut
ini Costef fectiveness (efektifitas biaya) Dalam membangun suatu sistem informasi
akuntansi, harus mempertimbangkan adanya efektifitas biaya. Manfaat dan keuntungan
yang diperoleh dari implementasi sistem informasi akuntansi harus melebihi biaya
yang diperlukan untuk menyediakan sistem informasi tersebut. Useful Output Output
yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus bermanfaat bagi semua pihak.
Agar dapat dimengerti, informasi harus dapat dimengerti, relevan, reliable, tepat
waktu dan akurat. Oleh karena itu dalam membangun sistem informasi akuntansi, perancang
sistem informasi akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan dan pengetahuan dari
berbagai macam pengguna.
Tujuan
penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan penyusunan
sistem akuntansi antara lain :
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu
untukmemperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk
menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan
kekayaan perusahaan
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya
sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun,
adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur
informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi
dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
Jenis Sistem :
- Sistem Lingkaran Terbuka adalah sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme
kontrol, dan tujuan.
- Sistem Lingkaran Tertutup adalah sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme
kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumberdaya.
2. Sistem
Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
3. Sistem
Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
4. Sistem
Konseual pt: sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi)
untuk mewakili suatu sistem fisik.
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi
dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling
dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk
menggantikan EDP.
Setiap sistem
informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
a.
Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
b. Memproses
data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
c.
Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
d.
Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau
perusahaan terjaga.
Penghasil
informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk
melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
- Mengumpulkan dan menyimpan data
tentang aktivitas dan transaksi.
- Memproses data menjadi into informasi
yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
- Melakukan kontrol secara tepat
terhadap aset organisasi.
Berbagai transaksi non keuangan yang
tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem
Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Subsistem
SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
- Sistem pemrosesan transaksi
mendukung
proses operasi bisnis harian.
- Sistem buku besar/ pelaporan
keuangan
menghasilkan
laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian
pajak.
- Sistem pelaporan manajemen
yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem
Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa
diproses oleh SIA biasa. tapi bagaimana juga sistem juga di lakukan dengan
kerja bersama time...dengan mendukung semua ide dari masing2 group yang
melakukan kerja dilapangan.....dan bagaimana kita memberikan semangat yang
tinggi buat karyawan....perusahaan
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk
menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
- Bagaimana mengoleksi data yang
berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
- Bagaimana mentransformasi data
kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan
organisasi?
- Bagaimana menjamin
ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Pemakai SIA
Pihak
ekstern
·
Para
langganan
·
Para
leveransir (supplier)
·
Para pemegang saham (stockholder)
·
Para pegawai
·
Para pemberi
pinjaman
·
Instansi Pemerintah
Pihak Intern
SIA
menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi
tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan
organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
- Menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value
chain secara efektif dan efisien.
- Meningkatkan kualitas dan
mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
- Meningkatkan efisiensi
- Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
- Meningkatkan sharing knowledge
- menambah efisiensi kerja pada
bagian keuangan
UNSUR-UNSUR yang dapat mempengaruhi penerapan
SIA dalam perusahaan :
1.Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam
penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan
orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
2.Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk
mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja
perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai
persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi
yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku
(behavior) para pengambil keputusan.
3.Metode
Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk
meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
4.Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk
menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih
banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Karakteristik-karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi
Ada beberapa
karakterisitik pengolahan data yang jelas membedakan SIA dengan subsistem CBIS
yang lain.SIA mempunyai beberapa karakteristik dibawah ini:
- Melaksanakan tugas yang
diperlukan
.Perusahaan tidak memutuskan untuk melaksanakan pengolahan data atau
tidak.Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan
kegiatannya.Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang
saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar
melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya,
manajemen perusahaan pasti menerapkan SIA sebagai cara mencapai dan
menjaga pengendalian.
- Berpegang pada prosedur yang
relatif rendah .
Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan
data.Segala jenis organisai mengolah datanya dengan cara yang pada
dasarnya sama.
- Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan
pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan
tersebut menyediakn jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi
kegiatan yang dapat di telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke
awal.
- Terutama berfokus historis. Data yang dikumpulkan oleh SIA
umumnya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau.Ini terutama terjadi
jika pengolahan berkelompok (batch) digunakan
- Menyediakan informasi pemecahan
masalah minimal. SIA menghasilkan sebagian output informasi bagi
manajer perusahaan.Laporan akuntansi dasar seperti laporan rugi laba dan
neraca merupakan contohnya.
Sementara
garis yang memisahkan suatu subsisten CBIS dari subsistem yang lain
kadang-kadang membingungkan,SIA dapat dibedakan melalui sejumlah karakteristik
diatas
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BERBASIS SIKLUS
Mungkin banyak
dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum memahami arti
penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya bahas dalam
tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus diajarkan dalam
perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi kuliah SIA dan apa
yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam matakuliah ini, sehingga
pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah kompetensi tertentu (dapat
anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan ini).
Coba anda bayangkan
sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan
transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum
lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana
anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja,
cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi
keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk
menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk
Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda
habiskan?
Kemudian, bayangkan
ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana
anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?
Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini.
Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan
menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus
pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua
adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan
keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku
besar).
Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.
1). Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui
tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning
(Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation
(Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).
1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang
akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal,
infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan
benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini
adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di
tautan ini).
1.2 Analysis (Analsis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa
saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja
Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram.
Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga
perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian
Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi
karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat
memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga
sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan
Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan
Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian,
terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi
(Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca
di tautan ini dan ini).
1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database
Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin
muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan
menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat
terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus
transaksi).
1.4 Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam
organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas
sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan
lain sebagainya.
1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala.
Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika
terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
2). Siklus Akuntansi
Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang
kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca
saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi
keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses
ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem
akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan
keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).
3). Siklus Transaksi
Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah
pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya
banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan
kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem. Contoh siklus
transaksi adalah siklus pendapatan. Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus
pendapatan. Untuk perusahaan dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan
pelanggan, penjualan, pengiriman. Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang.
Jika ada pelanggan yang mau beli, pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan
transaksi pembayaran, dan pengiriman dilakukan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat dipisah per
bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi diintegrasikan
untuk menghasilkan laporan keuangan.
Berikut ini saya unggah contoh aplikasi SIA menggunakan DBMS Microsoft Access.
File dapat diunduh disini. File yang lebih mutakhir (aksesibilitas tombol lebih
banyak, daftar sediaan lebih informatif) dapat diunduh disini. Karena WordPress
tidak mendukung untuk mengunggah (upload) file berekstensi .mdb, maka saya ubah
ekstensi ke .doc. Untuk menggunakannya, ubah ekstensi kembali ke mdb. Caranya,
bila tersedia langsung di windows explorer, langsung rename (tombol F2)
Aplikasi_SIA.doc jadi Aplikasi_SIA.mdb. Bila tidak tersedia di windows
explorer, copy file ke direktori C:\. Kemudian, pilih run di start menu, ketik
cmd, kemudian enter. Setelah prompt Ms.Dos muncul, masuk ke direktori C:\ (bila
masih masuk ke subdirektori, ketik cd.. hingga keluar dari sub direktori).
Setelah itu ketik rename Aplikasi_SIA.doc Aplikasi_SIA.mdb tekan enter.
Jika anda menggunakan Microsoft
Access 2007, ketika pertama kali program ini dijalankan, akan muncul security
warning, pilih options, pilih enable this content. Menu yang tersedia dalam
aplikasi ini belum semuanya dapat diakses karena saya masih belum memiliki
waktu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi (versi terbaru dengan
aksesibilitas tombol lebih banyak akan saya unggah secepatnya). Namun, aplikasi
ini sudah cukup untuk menunjukkan automatisasi pencatatan transaksi, bagaimana
transaksi diproses berbasis siklus, pengendalian aplikasi yang diterapkan dalam
SIA, integrasi antar siklus sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam
siklus penjualan, tombol yang dapat diakses hanya penjualan. Dalam siklus
pembelian hanya tombol pembelian. Adapun tombol-tombol yang ditampilkan
bertujuan untuk menunjukkan urutan siklus transaksi dalam perusahaan. Dalam
siklus pengeluaran, tombol yang dapat diakses adalah pengeluaran. Dalam card,
semua tombol dapat diakses, fungsi tab ini adalah tempat pengelolaan data
master. Report dapat diakses semuanya.
Kesimpulan
Jenis pekerjaan dan tipe pekerja
yang dominan di Jaman Teknologi Informasi adalah otonomi dan wewenang yang lebih
besar dalam organisasi. Dengan pengolahan transaksi yang sudah menggunakan komputer
yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Proses akuntansi yang dilakukan
untuk pengolahan transaksi atau data, cukup user tersebut hanya dengan menginput
data atau transaksi, sehingga secara otomatis data tersebut akan terintegrasi dan
bisa membuat informasi Financial Report yang uptodate. Menagani data yang rinci. Karena berbgai catatan pengolahan
data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakn
jejak audit(audit trail).Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat di
telusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal. tujuan
:
1. Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day
operations).
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by
internal decision makers).
3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to
fulfill obligations relating to stewardship).
Sumber :