Jumat, 26 November 2010

manajemen umum

Tugas softskill yang ke-3
DINA DAHLIANA
32110058
1DB21
v  Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi , individu-individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
v  Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tersebut.
1.      Teori Abraham H. Maslow (teori kebutuhan)
Pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan , yaitu :
(1)    Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
(2)    Kebutuhan rasa aman (safety needs)
(3)    Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
(4)    Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
(5)    Aktualisasi diri (self actualization)
2.      Teori McClelland (teori kebutuhan berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda , sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan berprestasi.
3.      Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG”. Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah , yaitu :
E=Existense (kebutuhan akan eksistensi)
R=Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain , dan
G=Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)
4.      Teori Herzberg (teori dua faktor)
Menuru Herzberg , yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang , keberhasilan yang diraih , kesempatan bertumbuh , kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain
5.      Teori keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan
Kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisas dengan imbalan yang diterima.
6.      Teori penetapan tujuan (goal setting teory)
EDWIN LOCKE mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki mekanisme motivasional yahki :
(a)    Tujuan –tujua mengnarahkan perhatian)
(b)    Tujuan-tujuan mengatur biaya
(c)    Tujuan –tujuan meningkatkan presistensib, dan
(d)    Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan
7.      Teori Victor H. Vroom (teori terapan)
Menurut teori ini , motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu.
8.      Teori penguatan dan modifikasi perilaku
Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka dapat di golongkan sebagai kognitif motivasi karena didasarkan pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif.
9.      Teori kaitan imbalan dan prestasi
Menurut model ini , motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor , baik yang bersifat internal maupun eksternal.
v  Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan , ide , gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
v  Karena manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk  umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal , bicara ,tulisan , gerakan , dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif , transaktif , bertujuan atau tak bertujuan. Melalui komunikasi , sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahani oleh pihak lain .

Rabu, 24 November 2010

Perencanaan

Perencanaan
Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan
Syarat perencanaan yang baik :a. Berdasarkan pada alternatif
Agar dapat menetapkan suatu perencanaan yang baik, maka sebaiknya sebelum perencanaan itu kita tetapkan, harus ditetapkan terlebih dahulu alternatif dari perencanaan. Dengan adanya alternatif perencanaan, yaitu dengan jalan mempertimbangkan untung rugi nya (cost and benefit) dari masing-masing alternatif, maka dapat kiranya kita menentukan suatu alternatif perencanaan yang paling baik
b. Harus realistis
Seperti halnya dengan tujuan organisasi, perencanaan harus realistis. Bila rencana itu tidak realistis, mungkin hanya akan baik diatas kertas, namun tidak dapat dilaksanakan dalam prakteknya. Suatu rencana yang tidak realistis kemungkinan terjadi karena pembuat rencana itu tidak melihat adanya kekuatan, kelemahan, kesempatan dan batasan-batasan yang dimiliki oleh organisasi. Misalnya keterbatasan dalam hal teknologi, keterbatasan sumber dana, keterbatasan tenaga kerja dan lain sebagainya.
c. Rencana harus ekonomis
Melihat adanya berbagai factor diatas, terutama terhadap keterbatasan organisasi, harus pula memperhatikan pertimbangan ekonomis dalam pembuatan suatu rencana. Bila didalam proses pembuatan rencana itu meninggalkan pertimbangan ekonomis, kemungkinan di dalam pelaksanaannya nanti, akan timbul adanya pemborosan-pemborosan, baik dari segi tenaga, waktu dan sebagainya. Sehingga dalam pembuatan rencana segi ekonomisnya harus benar-benar dipertimbangkan.
d. Rencana harus luwes (fleksible)
Sebenarnya suatu rencana yang baik adalah yang telah mendasarkan diri terhadap adanya penelitian yang telah dilangsungkan sebelumnya secara mendalam, tentu pula setelah memperhitungkan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang ada. Namun didalam prakteknya seringkali terjadi, walaupun rencana itu telah dibuat dengan baik, sering pula ditinjau kembali. Ini disebabkan karena dalam prakteknya, sering muncul hal-hal yang tidak diduga sebelumnya dan sulit untuk diperhitungkan. Sebagi contoh adanya resesi ekonomi yang dapat mengakibatkan perubahan harga-harga barang, perubahan peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Sebab itu, rencana harus bersifat luwes, artinya setiap waktu dapat dievaluir sesuai dengan perkembangan organisasi maupun situasi dan kondisi pada waktu tersebut. Namun ini bukan berate bahwa suatu rencana yang telah dibuat, dapat diubah sesuka hati.
e. Dilandasi Partisipasi
Ada baiknya kalau dalam membuat suatu rencana dilandasi unsur partisipasi. Sebab dengan adanya pertisipasi dari segenap pihak dalam organisasi, diperoleh berbagai masukan (input) yang sangat besar manfaatnya didalam pembuatan rencana itu sendiri. Dengan adanya partisipasi ini sebenarnya organisai memperoleh keuntungan ganda, sebab selain rencan itu sendiri menjadi lebih baik atau lebih sempurna, juga timbul pula adanya suatu gairah kerja serta semangat kerja dari masing-masing karyawan, karena merasa diikutsertakan dalam pembuatan rencana (lebih merasa dihargai).
Pengertian organisasi dari beberapa ahli , yaitu :a) James D. Money
Organisasi adalah “bentuk dari perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan besama”.
b) Dokter Kimball
Organisasi adalah “sebuah aktiva atau cara kerja (mekanisme) dari manajemen”. Tujuan mengadakan pengontrakan dan personalia serta menentukan fungsi masing-masing tata kerjanya.
c) Ralph Currier Davis
Organisasi adalah “kelompok orang-orang yang bekerja menuju ke tujuan bersama dibawah pimpinan”.
d) Ermeat Dalk
Organisasi adalah “proses perencanaan dalam sebuah badan usaha”. Sifat : menyusun, mengembangkan dan pemeliharaan struktur atau pola hubungan kerja.
e) John D Millet
Organisasi adalah “sebuah kerangka struktur, sebagai wahana dan wadah pelaksanaan pekerjaan banyak orang untuk mencapai suatu tujuan bersama”.
f) John Price Johnes
Organisasi adalah “kelompok manusia bekerja yang dipersatukan dibawah sebuah pimpinan dan dengan sarana yang serasi demi mencapai tujuan bersama”.
g) Dwight Waldo
Organisasi adalah “struktur hubungan antar manusia berdasarkan wewenang kelanggengan dalam sebuah system administrasi”.
h) Edgar Scgein
Organisasi adalah “koordinasi yang rasional dari aktiva banyak orang dengan pembagian kerja, fungsi, wewenang dan tanggung jawab demi mencapai tujuan bersama”.
i) Harley Trecker
Organisasi adalah “tindakan atau proses penghimpunan dari kelompok-kelompok yang ada hubungannya satu sama lain dalam sebuah wadah atau bagan”.
Macam-macam bentuk organisasi
a. Organisasi garis
b. Organisasi fungsional
c. Organisasi garis dan staf
d. Organisasi gabungan
e. Organisasi matriks

Kamis, 04 November 2010

MANAJEMEN UMUM

 NAMA : DINA DAHLIANA
 NPM   :32110058
 KELAS :1DB21
1.       Manajemen terdiri dari 3 program :
1.       Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
2.       Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, merupakan suatu kumpulan dari orang – orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang – orang inilah yang disebut dengan manajemen.
3.       Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni (art), melihat bagaimana aktivitas manajemen di hubungkan dengan prinsip – prinsip manajemen.
2.       Manajemen dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1.       Manajemen lini atau manajemen tingkat pertama, yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, di mana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, contohnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik, pengawas teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya.
2.       Manajemen menengah (midle manager) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan di dalam organisasi. Manager menengah mengarahkan kegiatan manager lain, juga mengarahkan kegiatan – kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi. Contohnya kepala bagian yang membawahi kepala seksi, kepala devisi, dan lain sebagainya.
3.       Manajemen puncak (Top manager), terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan membimbing hubungan organisasi dengan lingkungannya. Contohnya presiden direktur, wakil direktur, sekertaris perusahaan, kepala perwakilan dan sebagainya.
1.       3  aliran manajemen, antara lain :
1.       Aliran klasik, terdiri dari :
·         Manajemen ilmiah atau dalam bahasa inggris disebut scientific manajement, di populerkan oleh Frederick winslow taylor dalam bukunya yang berjudul principles of scientific management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekejaan”.
·         Teori organisasi klasik / teori administratif, yaitu mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industrian Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen : merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
2.       Aliran perilaku, era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)  dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak tidak medapatkan pengakuan luas sampai tahu 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone. Eksperimen hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenos.
3.       Aliran ilmu manajemen / sains manajemen teori kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang di juluki “Whiz Kids”. Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.