Jumat, 06 Mei 2011

KEPEMIMPINAN

PART II
 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Pengertian pemimpin
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
Tugas dan Peran Pemimpin
Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1.      Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi. 

2.      Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.

3.      Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
     Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada  staf.  Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.

4.      Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan  lain. 
  
5.      Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6.      Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
 
7.      Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Menurut Henry Mintzberg,  Peran Pemimpin adalah :
  1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
  2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
  3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian kepemimpinan dalam manajemen
Seseorang yang mengolah , mengatur segala sesuatu yang ada di persahaannya. Pemimpin yang memegang semua aturan yang ada di perusahaan tersebut.
Menurut Dr. Yakob Tomatala :
Manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan. Sesungguhnya, dapatlah dikatakan bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan dari kepemimpinan, dan sebaliknya. Dalam kaitan ini, berbicara tentang manajemen berarti berbicara tentang kepemimpinan, karena pada saat pemimpin melaksanakan upaya memimpin, ia memanejemeni.  Penjelasan ini berhubungan dengan uraian terdahulu di mana telah dibentangkan tentang makna, sejarah dan unsur manajemen. Uraian kali ini akan membahas pokok tentang hubungan kepemimpinan dengan manajemen atau “tempat manajemen dalam kepemimpinan,” sebagai upaya untuk menegaskan mekanisme integral dari kepemimpinan dan manajemen seperti yang telah tekankan di atas. Dalam upaya memperjelas mekanisme keterhubungan dimaksud, di sini akan diulas tujuh hal penting seputar hubungan manajemen dan kepemimpinan, yaitu antara lain:
1.     Tempat manajemen dalam kepemimpinan;
2.     Pemimpin dan manajemen;
3.     Manajer dan manajemen;
4.     Administrator dan manajemen dalam kepemimpinan;
5.     Bawahan dan manajemen;
6.     Manajemen dalam organisasi; dan
7.     Manajemen dan upaya memimpin.
B.    Pengertian kepemimpinan dalam organisasi
Seseorang yang mengatur suatu wadah atau kelompok atas dasar tujuan tertentu.
Menurut nda_kamal :
Pada intinya dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
BAB III
A. Teori kepemimpinan
Teori sifat kepemimpinan
Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia menjadi seorang pemimpin.
Teori Path-Goal
Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path-Goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan , kepuasan dan pelaksanaan kerja.
Teori sifat
Teori ini merupakan analisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bisa diteliti dari kemimpinan yaitu : kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri.
Teori kelompok
Teori beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuannya dengan melalui pertukaran positif antara pimpinan dan bawahan.
Teori x dan y dari Mc Douglas
Teori X
Teori x menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Individu yang berperilaku teori x mempunyai sifat : tak suka dan berusaha menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering kurang cerdas.
Contoh individu dengan teori x : pekerja bagunan.
Keuntungan teori x :
Karyawan bekerja untuk memaksimalkan kebutuhan pribadi.
Kelemahan teori x :
Karyawan malas,
Berperasaan irrasional,
Tidak mampu mengendalikan diri dan disiplin.
Teori Y
Teori y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Individu yang berperilaku teori y mempunyai sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar.
Contoh orang dengan teori y : manajer yang berorientasi pada kinerja.
Keuntungan teori y :
Pekerja menunjukkan kemampuan pengaturan diri,
Tanggung jawab,
Inisiatif diri,
Pekerja akan lebih memotivasi diri dari kebutuhan pekerjaan.
Kelemahan teori y :
Apresiasi diri akan terhambat berkembang karena karyawan tidak selalu menuntut kepada perusahaan.
B.  Tipe Kepemimpinan
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut :

1.TIPE KEPEMIMPINAN OTOKRATIS

Tipe kepemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.
Ciri-ciri kepemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b. Mengandalkan kepada kekuatan / kekuasaan
c. Menganggap dirinya paling berkuasa
d. Jauh dari para bawahan
e. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
f. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alatsemata-mata
g. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar
h. Selalu bergantung pada kekuasaan formal
i. Dalam menggerakkan bawahan mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
j. Keras dalam mempertahankan prinsip.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe kepemimpin otokritas tersebut diatas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2. TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ FAIRE



Ciri-ciri antara lain :
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik.

3. TIPE KEPEMIMPINAN MILITERISTIK
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristik tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristik mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama
b. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
c. Menggunakan sistem komando dalam perintah
d. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pengkat dan jabatannya
e. Senang kepada formalitas yang berlebihan
f. Menuntun disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
g. Tidak mau menerima kritik dari bawahan
h. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe kepemimpinan militeritas jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
4. TIPE KEPEMIMPINAN PATERNALISTIK
Tipe kepemimpinan paternalistik mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimental.
Sifat-sifat umum dari tipe kepemimpinan paternalistik dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
b. Bersikap terlalu melindungi bawahan
c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang pelimpahan wewenang.
 d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisyatif daya kreasi
e. Selalu memberikan perlindungan
f. Sering menggap dirinya maha tahu.
g. Pemimpin bertindak sebagai bapak.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin paternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
5. TIPE KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe kepemimpinan seperti ini mempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya,tidak dapat digunakan sebagai criteria tipe pemimpin karismatis.
6. TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
Dari semua kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adlah sebagai berikut :
1. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia
2. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi
3. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya
4. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan
5. Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan
6. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya
7. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
7. TIPE KEPEMIMPINAN OPEN LEADERSHIP
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemauan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.
SARAN
Seorang pemimpin seharusnya bisa mengatur , menjalankan , mengawasi sesuatu yang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter College of The
City University of New York.
Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding & Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322.
Muchlas M., 1998 Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan, Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc.
Robbins S., 1996 Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and Applications., San Diego State Uniersity, Prentice Hall International Inc.
Robbins S., 1996 Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, San Diego State University, diterbitkan oleh PT Prenhalinddo, Jakarta.
. Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. PBFE, Yogyakarta.2000.
. Widyatmini & Izzati A. Pengantar Organisasi dan Metode, Gunadarma, Jakarta, 1995.
· Wursanto, Ig. 2005, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI, Yogyakarta, 2005.
. Sumber Buku Kepemimpinan Karya TIM FISIP
.Tjiptono, Pandi & Anastasia Diana. (2001). Total Quality Management,Yogyakarta: Andi.